Minggu, 09 September 2012

Gagal Nembak

Enam tahun bersama ternyata membuat kenangan yang manis dan indah. Dan itu terjadi saat aku masih duduk di Sekolah Dasar. Aku dan dia adalah sahabat saat itu, walaupun sebelumnya kita saling musuh-musuhan bahkan dikenal dengan sebutan “Kucing dan Anjing”. Jangankan untuk ngobrol, menyapa pun jarang bahkan hampir ga pernah. Yaa, maklum dia adalah seorang wanita yang pintar, cantik, tinggi, putih, dan wow banget deh. Tapi kenapa ya bisa jadi sahabat ??? Akupun aneh sebelumnya, ketika kelas 6 SD aku nyaman banget sama dia bahkan kita sampe curhat-curhatan. Hal ini membuatku merasa ingin lebih deket lagi atau mulai cinta monyet.
Namun harapan itu hancur saat kelulusan. Aku dan dia melanjutkan disekolah yang berbeda. Dan pada saat itulah mulai “lose contact”. Akupun menceritakan ini pada sahabatku yang satu lagi, panggil saja dia Win.
“Win, gue lagi galau.”
“Galau kenapa emang ?”
“Gue beda sekolah sama dia...”
“Dia siapa ?? Vero maksud lo ?? #ups keceplosan ...”
“Hhhh, kebiasaan deh. Iyalah, emang siapa lagi ?”
“Santai mas broo ,,, hahhahhaha ..... Emang dia sekolah dimana ??”
“Di SMP Kusuma Negara, Jaksel dan gue di SMP Patriot Bangsa.”
“Wow, perasaan gue gak nanya elu deh ... hehhhehe ...#piss. Ternyata di Kusuma Negara ?” (dengan perasaan kaget)
“Plis deh ga usah lebay gitu, emang elu tau ??”
“Heh, dodol. Gue juga sekolah disitu kali...”
“Yang bener ?? masa sih??”
“Iyalah, gue itu beda kelas ma dia.”
“Asik, bisa info-info dong .... yaa,, yaa,, yaa,,,”. Akupun agak sedikit lega dengan berita tersebut. Jadi setidaknya bisa tau keadaannya disana.
Hampir setiap minggu sekali aku selalu menghubungi sahabatku untuk menanyakan keadaannya, dia gimana, sama siapa, dan lain-lain. Tapi setelah difikir-fikir aku terlalu agresif juga dan akhirnya aku mengurangi kegiatan konyolku itu.
Dua bulan kemudian, aku tidak sengaja bertemu dengannya disebuah Mall. Dan apa yang kulihat ?? Vero udah punya pacar, dan tajir pula. Dengan diantar oleh sebuah mobil mewah, dia berjalan masuk dengan pacarnya. Aku pun sedikit minder ngeliat nya, dan aku pun enggan untuk menyapanya. Ku ikuti dia dalam beberapa waktu di mall, sehingga teman ku marah-marah.
 ”Elu ngapain sih ngikutin cewe itu?”, tanya Ara.
“Ssstt,, Lu ga perlu tau deh yang penting lu temenin gue!” jawabku.
“Hhhh... dasar,”
Akupun bersama Ara terus mengikutinya sekitar 15 menit lah. Soalnya aku pun masih ada perlu dengan urusan lain.
Keesokan harinya, aku dan Ara pulang bersama. Tiba-tiba ketika kami sedang berjalan, Ara melihat seseorang yang membuat dia hysteris.
“Hah, itu kan Bryan “, sambil memegang tangan ku.
“Apa sih ra, yah.. cowo itu lagi..”, jawabku dengan santai.
“Heh, dia itu cowo terkeren di sekolahnya, dan dia itu adalah anak seorang donatur terbesar sekolah.”
“Terus gue harus bilang waw gitu?”
“Ih , apa sih lo. Waah beruntung banget deh kalo jadi pacarnya, mau doongg.”
“Dasar, ALAY lu Ra..”. Setelah itu, aku pulang kerumah. Dan sampai dirumah, aku merasa familiar dengan wajah si Bryan itu. Nah, sekarang aku inget. Dia dan pacarnya vero. Hah pacar vero? Langsung jleb bangeet deh.
Singkat cerita, Wila mengajak teman-teman SD untuk reunian di sebuah tempat yang cukup indah yaitu di Taman Cibodas. Alhasil? Tidak semua ikut, hanya beberapa orang yang ikut . Tapi tak apa, yang penting Vero ikutpun itu udah jadi special banget deh. Nah, kami pun berangkat dengan menggunakan sebuah mobil clasic milik Wina. Aku, Wina, Vero, Andre, Vino, dan Ardi berangkat ke Cibodas. Di sepanjang perjalanan, kami semua bercerita pengalaman masing-masing dan Vero masih saja selalu menceritakan tentang idolanya Afgan.
Vero kini semakin cantik, sikapnya yang lembut dan ramah, tatapan matanya yang hidup seakan - akan penuh arti setiap tatapannya. Wajahnya yang berketurunan Belanda itu, semakin manis ketika di lihat. Wah beruntuk sekali yang menjadi pacarnya, dan aku ingin menjadi salah satu orang yang beruntung juga untuk memilikinya.
Di sela-sela perjalanan Vero menceritakan tentang pacarnya Bryan. Dan apa yang terjadi? Hubungannya dengan Bryan kandas, karena Bryan kepergok jalan sama cewe lain. Aku pun sedikit sedih mendengarnya, namun aku bahagia juga karna aku bisa mendekati Vero bahkan mengungkapkan perasaanku padanya di kesempatan ini. 3 jam perjalanan kami tempuh, dan akhirnya kami semua sampai di tempat tujuan.
Cibodas memang salah satu tempat wisata dengan udara yang sejuk dan pemandangan  indah yang dapat menyegarkan mata. Kami pun sempat mengabadikan moment ini dengan berfoto di tempat-tempat tertentu, kami juga menikmati indahnya air terjun Ciismun yang terkenal di situ. Dan waw, perjalanannya cukup jauh dan ex-treme pula. Waktu pun mulai akan senja, tiba-tiba Wina menarikku.
“Apa sih Win, pake tari-tarik segala “, kataku sedikit kesal.
“Heh, ini saatnya elu nyatain perasaan lu ke dia “ katanya.
“Maksudnya??”, tanyaku lagi.
“Udah deh , lu jangan pura-pura. Gue tau ko lu senengkan, saat Vero cerita dia putus dari Bryan .” Aku pun tersenyum malu saat itu dan aku pun menjawab,
“Iya sih tapi.....”,
“Udah jangan tapi –tapi, dia lagi butuh lo sekarang cepet samperin dia !”
Aku pun menuruti apa kata Wina yaitu menemui Vero. Dengan rasa malu, takut dan deg-degan saat itu. Ini dengan pertama kalinya aku nembak cewek. Vero pun menyapaku dengan suara lembutnya,
“Ada apa Rel?” tanya Vero.
“Engga ko, Ver .” Jawabku dengan gugup. Lalu aku bertanya akan kejadiannya dengan Bryan.  Dia pun menceritakannya kepadaku, dan membuatku semakin percaya diri bahwa dia akan akan menerima ku jadi pacarnya. Akhirnya  aku mencoba mengatakan kepada Vero,
“Vero, aku...aku....” dengan rasa gugup.
“Aku apa Rel?”, tanyanya dengan heran.
“Aku.. aku boleh bilang sesuatu padamu? ”
“Sesuatu, kamu bawa syahrini Rel ? “ Dia menjawab dengan tersenyum dan nada bercanda. “Yah, Vero malah bercanda. Aku serius nih,” Aku meyakinkan.
“Hahaha, iya maaf –maaf. Emang kamu mau bilang apa ?“
“Ma.. ma.. mau bilang kalo aku ....” tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada seseorang yang memanggil Vero dengan suara keras. Vero pun terkejut dan terlihat senang  saat  melihatnya.
Dia pun berkata padaku .
“Akhirnya kak Rio datang juga. Tau ga Rel? Dia kemarin nembak aku dan aku memberikan syarat padanya. Kalo emang dia beneran suka dan cinta sama aku, tolong jemput aku di Cibodas. Dan Kak Rio melakukannya, so sweet kan ??!!!..”
“Hah??? Jadi .... jadi kamu udah punya pacar lagi?” tanyaku dengan perasaan hancur.
“Iya dong, tuh pangeranku Rio Pratama Kusumah sudah ada didepan mata. Ya sudah aku temui Kak Rio dulu ya dan tolong bilang pada teman-teman aku akan pulang bersamanya.” Lalu Vero pun pergi meninggalkanku sendiri dan aku pun tak dapat berkata-kata lagi. Yang ada hanya menyesal, menyesal, dan menyesal. Galau, galau, dan galau... Saat itu, perasaanku hancur. Dan yang ada dibenakku, hanya ada tiga buah kata yaitu “GUE GAGAL NEMBAK” .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates